Tinjau Lokasi Banjir, Bupati  Malang Pastikan Penanganan Bencana Berjalan dengan Baik

MALANG - Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM., didampingi Wakil Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., MH., meninjau lokasi bencana banjir di 9 titik di wilayah Kabupaten Malang yakni Kecamatan Kalipare, Kecamatan Pagak, Kecamatan Donomulyo dan Kecamatan Bantur, Jum'at (29/11) siang. Hadir pula Dandim 0818 Malang-Batu, Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Plt. Kalak BPBD Kabupaten Malang, Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang, Dirut Perumda, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Malang, Dinas Sosial Kabupaten Malang, Dinas PKCPK Kabupaten Malang serta BNPB.

Ini dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berjalan dengan baik. Selain melakukan peninjauan proses penanganan pasca musibah, Bupati Malang bersama rombongan juga datang menyerahkan paket bantuan secara simbolis kepada warga masyarakat terdampak banjir.

Banjir diakibatkan curah hujan tinggi sehingga drainase tidak mampu menampung dan air meluap ke pemukiman. Tercatat, 2 titik longsor di Raya Sumberejo (Gunung Geger) Kecamatan Pagak yang menyebabkan arus lalu lintas terhambat, 3 Rumah Tergenang Air terdiri dari 9 Jiwa dan 1 balita usia 2,5 th di Kecamatan Kalipare, ±30 rumah dan kantor Kecamatan tergenang air setinggi ±50 m di Kecamatan Bantur. Tergerusnya pondasi jembatan penghubung desa, terjadi tanah ambles di jarak ±100 - 200 meter dari sumber umbulan sengkaring Desa Tulungrejo Kecamatan Donomulyo, yang mengakibatkan kerusakan sebagian dari rumah warga kemudian sekitar 6 rumah dan 2 unit sepeda motor terbawa amblesnya tanah. Sedangkan wilayah lain masih dalam proses pendataan BPBD Kabupaten Malang.

"Dari pemantauan ini, kita lihat tingkat kerusakannya maka yang memungkinkan untuk dibantu, akan dibantu. Termasuk nanti pembenahan jembatan rusak di beberapa Desa. Untuk penanganan bencana alam sudah tercover dalam APBD Kabupaten Malang. Sehingga, bisa langsung dilakukan penanganan dan perbaikan yang rencananya dianggarkan di tahun 2026. Khusus kerusakan yang parah akan dibenahi di tahun 2025," ungkap Bupati Malang.

Dijelaskan Bupati Malang bahwa Beliau juga mengajak Kepala Desa, Camat, masyarakat setempat juga Muspika di keempat wilayah tersebut, untuk turut membantu mengevaluasi dan tanggap bencana. Misalnya, fasilitas umum apa saja yang perlu dibenahi dan diprioritaskan. 

"Semoga musibah ini menjadi yang terakhir dan tidak ada bencana-bencana seperti ini lagi. Kita terus antisipasi karena musibah seperti ini tidak bisa diprediksi," jelasnya.

Bupati Malang mengatakan, dalam penanganan bencana banjir sudah ditangani oleh BNPB, BPBD kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, relawan dan berbagai pihak terkait. (prokopim/day)

Share this Post: