Hadiri Wisuda Tahfidz PPTQ Asy Syadzili 4, Bupati Malang: Jadilah Hafidz dan Hafidzah Generasi Penerus Bangsa

GONDANGLEGI-Para penghafal Al-quran di Kabupaten Malang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa yang mengaktualisasikan nilai-nilai Quran dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan harapan Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, MM yang disampaikan saat menghadiri Wisuda Akbar ke 16 Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Asy Syadzili 4 berlokasikan di halaman PPTQ Asy Syadzili 4 Desa Putukrejo Kecamatan Gondanglegi, Minggu (8/9) malam. Turut hadir pada acara ini Pengasuh PPTQ Asy-Syadzili 4 K.H Nur Muhammad Hasyim beserta Keluarga Besar PPTQ Asy-Syadzili 4, Forkopimcam Gondanglegi, serta para alim dan ulama di wokayah Kecamatan Gondanglegi. 

Adapun pada momen Wisuda Akbar ke 16 ini sebanyak 36 orang tahfidz yang terdiri atas 9 putra, 27 putri resmi di wisuda.

Bupati Malang mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Hafidz dan Hafidzah yang telah menyelesaikan sekolah di Pompesnya dengan lulusan yang terbaik dan mampu menghafal Alqur’an dengan baik.

“Saya ucapkan selamat kepada para Hafidz dan Hafidzah yang hari ini telah menyelesaikan studinya dibidang menghafal Alquran, semoga hafalannya kuat dan bertambah. Terpenting adalah dapat mengamalkan isi dari hafalan Alqur’an itu,” ucap Bupati Malang.

Lebih lanjut Bupati Malang juga menyampaikan bahwa Alhamdulilah saat ini Kabupaten Malang memiliki calon-calon generasi Qur’ani yang mampu menjaga dan memelihara kemurnian Al Quran. Semoga kedepannya Kabupaten Malang akan memiliki banyak para penghafal Al Quran yang bisa memberikan keberkahan dan kemakmuran.

"Kegiatan wisuda dan para tahfidz Qur’an ini memiliki peran penting dalam upaya menumbuh kembangkan minat baca Al-Quran dan minat menghafal Al-qur’an dikalangan masyarakat, untuk mewujudkan Kabupaten Malang yang Baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” jelas Bupati Malang

Di akhir Bupati Malang berpesan kepada para santri yang telah khatam menghafal, supaya menjaga hafalannya. karena menjaga hafalan Al-Qur’an itu lebih sulit ketimbang menghafalnya. “menghafal Al-Qur’an itu mudah bagi yang mau menghafalnya, namun yang berat adalah memelihara hafalannya,” tandas Bupati Malang (Prokopim/Yus) 

Share this Post: