Bupati Malang dan Wakil Bupati Malang Halal Bi Halal Bersama Warga Desa Banturejo Ngantang

NGANTANG - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., bersama Wakil Bupati Malang, Drs. Didik Gatot Subroto, SH.MH hadiri acara Silahturahmi Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri 2024 di Pendopo Kantor Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Selasa (30/4) malam. Hadir pada kesempatan yang sama sejumlah Jajaran Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, Camat Ngantang dan Forkopimcam, Kepala Desa Banturejo serta Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat se-Kecamatan Ngantang.

Pada kesempatan ini, Bupati Malang selaku pribadi dan juga Pemerintah Kabupaten Malang, menyampaikan mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh warga Desa Banturejo. Sementara itu, halal bi halal dikemas dengan menggelar pengajian umum menghadirkan penceramah kondang, Dr. KH. Anas Fauzie, SAg.MPd asal Kota Malang. Bupati dan Wakil Bupati Malang bersama-sama warga mengikuti acara hingga ceramah agama selesai. Bupati dan Wabup juga menyerahkan bantuan masjid dari Pemkab Malang meliputi bagi Masjid Al Hidayah Sromo dan Masjid Lailatul Qodar Banu masing-masing Rp 15 Juta. 

“Taqabalallahu Minna Waa Minkum Taqabbal Yaa Karim, Minal Aidzin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Semoga seluruh amal ibadah kita sepanjang Bulan Ramadhan lalu, di terima oleh Allah SWT. Pada momen halal bihalal pada hari ini untuk kembali membersihkan diri dan mensucikan hati dengan saling memaafkan dengan tulus ikhlas atas segala khilaf dan kesalahan yang pernah diperbuat. Dengan demikian, diharapkan semangat kebersamaan dan persaudaraan di antara kita sekalian, utamanya sesama umat muslim, dapat senantiasa terjaga dan terjalin dengan erat," jelas Bupati Malang mengawali sambutannya.

Disisi lain, Bupati Malang menyampaikan permohonan maaf kepada warga masyarakat Desa Banturejo serta Ngantang sepanjang dirinya menjabat sebagai Kepala Daerah bersama-sama Pak Didik, sebagai Wakil Bupati. Pasalnya, sejumlah tantangan dalam memimpin Kabupaten Malang, yang lantas dicontohkan pada tahun pertama menjabat langsung dihadapkan dengan Covid 19. Alhasil, anggaran / dana yang seharusnya untuk perwujudan program pembangunan di wilayah-wilayah digunakan untuk menyelamatkan warga Kabupaten Malang dari ganasnya Covid 19. Di tahun kedua, juga demikian, dirinya dihadapkan dengan penyakit PMK pada hewan ternak.

''Baru memasuki tahun ketiga, saya bersama Pak Didik mulai bisa menjalankan pembangunan bagi warga masyarakat. Dan saat ini, adalah memasuki tahun keempat yang merupakan masa akhir jabatan sebagai kepala daerah, karena adanya agenda Pilkada serentak oleh Pemerintah Pusat. Mestinya saya dan Pak Didik masa jabatannya lima tahun, namun dipotong setahun. Meski demikian, Pemkab Malang akan berusaha mewujudkan apa yang menjadi keinginan warga masyarakat Kabupaten Malang. Meski kalau ada jalan rusak, lama gak dibetulkan, Bupatinya selama ini yang disalahkan," tegas Bupati Malang.

Dalam kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan sejumlah keberhasilan Pemkab Malang saat ini. Utamanya dari sektor pembangunan sektor infrastruktur, akomodasi transportasi, hingga pemberian insentif kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam pelayanan kepada masyarakat, bantuan tunai langsung bagi anak yatim piatu. Tak hanya itu, pelayanan pendidikan dan kesehatan juga mendapat peningkatan nilai positif dari Pusat. (prokopim/poy)

Share this Post: