PAKISAJI - Koperasi di Kabupaten Malang harus mulai merubah paradigmanya agar semakin maju dan sejahtera. Harapan tersebut disampaikan oleh Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, M.M., ketika menghadiri sekaligus membuka secara resmi "Bimbingan Teknis Memantapkan Jati Diri dan Pengembangan Usaha Koperasi Menuju Indonesia Emas" bagi Pengurus Koperasi se-Kabupaten Malang, yang diselenggarakan di Gedung PGRI Kabupaten Malang, Pakisaji pada Sabtu (6/7) pagi.
Tampak hadir pada acara tersebut di antaranya Inspektur Kabupaten Malang sekaligus Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Nurcahyo, S.H., M.Hum., Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Malang, Tito Fibrianto, S.Sos., M.AP., Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Ibu Hj. Anis Zaidah Sanusi, Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Malang, Drs. Dwi Sucipto, S.H., M.Pd., Camat dan Forkopimcam Pakisaji, juga perwakilan 600 koperasi se-Kabupaten Malang, baik primer maupun sekunder.
Mengawali sambutannya, Drs. H.M. Sanusi, M.M., menyampaikan Selamat dan Sukses atas terselenggaranya bimbingan teknis bagi para Pengurus Koperasi se-Kabupaten Malang pada hari ini. "Semoga kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola koperasi ini dapat menjadikan koperasi di Kabupaten Malang menjadi badan hukum yang modern, akuntabel, serta mampu meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya," ucap Bupati Malang.
Selanjutnya, Bupati Malang juga berpesan kepada pengelola koperasi se-Kabupaten Malang untuk dapat mengikuti jejak rekan sejawatnya, yakni swasta dan BUMN. Karena dinilai, dengan statusnya yang sejajar, ada beberapa sedikit perbedaan di mana swasta merupakan perkumpulan modal, sementara BUMN merupakan perkumpulan usaha yang dibiayai oleh negara sehingga semua kegiatannya adalah untuk mendukung program-program strategis negara.
"Sedangkan, selama ini koperasi cenderung hanya berperan sebagai perkumpulan orang, sehingga dibutuhkan sebuah perubahan paradigma. Terlebih sejatinya dalam menggerakkan roda koperasi juga memerlukan akal dan material, oleh karena itu koperasi harus berubah, tidak hanya menjadi sebuah perkumpulan orang namun juga tempat berkumpulnya modal. Mudah-mudahan ke depannya dapat melahirkan program dan kegiatan usaha yang lebih aktual, karena koperasi tidak boleh hanya diam, harus terus berinovasi dan berkembang sesuai regulasi," terang Bupati Malang.
Tidak hanya itu, Bupati Malang juga berharap agar di zaman yang semakin berkembang ini, koperasi dapat didorong agar tumbuh sebagai koperasi produksi. "Di mana saat ini BUMDes dan BUMDesma juga menjadi saingan bagi koperasi. Terlebih baru saja kemarin Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia berkunjung untuk memberikan dukungan penuh terhadap penguatan BUMDes dan BUMDesma Lembaga Keuangan Desa (LKD) yang ada di Kabupaten Malang dalam upaya pembentukan PT. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Artha Desa Kabupaten Malang. Oleh karena itu, koperasi memerlukan lonjakan untuk bergerak maju dan senantiasa berjuang untuk kesejahteraan anggota," pungkas Bupati Malang. (prokopim/nrl)