12 Nov 2025
Diundang Khusus Bupati Ipuk, Bupati Malang dan Ketua TP PKK Kabupaten Malang Apresiasi Banyuwangi Ethno Carnival 2025
BANYUWANGI - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M bersama istri sekaligus Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaidah diundang secara khusus Bupati Banyuwangi, Hj. Ipuk Fiestiandani, S.Pd., M.KP untuk menghadiri Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang berlangsung di Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (12/7) siang hingga sore. Tahun 2025 ini, BEC yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan masuk Karisma Event Nasional (KEN) ini sebagai upaya melestarikan budaya Jawa dengan mengusung tema tradisi "Ngelukat - Usingnese Traditional Ritual" sebagai gambaran siklus hidup manusia.
''Atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Malang, saya mengapresiasi digelarnya Banyuwangi Ethno Carnival sebagai bagian dari pelestarian budaya asli Banyuwangi. Terima kasih kepada ibu Bupati Banyuwangi atas undangannya, sehingga berkesempatan hadir pada BEC tahun ini bersama-sama ibu Gubernur Jawa Timur, Konjen Jepang dan Australia, sejumlah perwakilan dari Kementerian Republik Indonesia," jelas Bupati Malang usai menyaksikan serangkaian BEC dari tenda VVIP didampingi Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, sore tadi.
Event ini dibuka penampilan Tari Gandrung oleh 100 penari pilihan sebagai tarian selamat datang, dan disusul fashion show oleh Putri Indonesia Tahun 2025, Firsta Yufi Amarta Putri yang tampil anggun. Dilanjut penampilan BEC Kids bertitle Mudun Lemah dan Fragment Ngelukat 'Kidung Nyurup' yang langsung menggebrak ribuan penonton. Dilanjut parade tampilan peserta BEC bertema Ngelukat - Usingnese Traditional Ritual dengan sub tema antara lain Selapan, Sunatan, Lamaran, Nikahan, dan Mitoni yang disuguhkan secara kontemporer dengan didukung balutan busana-busana dari para peserta yang memvisualkan tradisi tiap fase siklus kehidupan. Tak ketinggalan, tema Best Costume BEC 2011-2025 yang ditampilkan SKPD dan instansi juga memikat ribuan penonton.
“Selamat menyaksikan dan inilah BEC. Setiap peserta menarasikan tentang kearifan, tentang warisan, tentang kebanggaan akan akar budaya lokal. Di tiap gelarannya BEC, peserta selalu menyajikan tema dengan busana yang menggambarkan tradisi budaya di Banyuwangi dalam sebuah rancangan kostum etnik modern. BEC memiliki kekuatan untuk mengangkat tema yang berasal dari potensi Banyuwangi sendiri. Banyuwangi sangat kaya akan seni tradisi dan budaya, sehingga setiap tahun kami tak pernah kekurangan ide tema parade yang berakar dari tradisi masyarakat Banyuwangi,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani dalam sambutannya.
Selain parade karnaval, BEC juga menyuguhkan serangkaian kegiatan diantaranya Sekarkijang Creative Fest 2025 sejak Kamis (10/7) hingga Sabtu (13/7). Selama beberapa hari tersebut juga digelar berbagai pameran kreasi puluhan UMKM Banyuwangi di areal Taman Blambangan dengan menampilkan ratusan produk kreatif, mulai dari batik, kopi, kerajinan tangan, aksesoris, fashion, produk pertanian, hingga aneka kerajinan kulit. (prokopim/poy)
Galeri Terkait