DONOMULYO - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi M.M., mengikuti rangkaian Upacara Labuhan Gunung Kombang ke-115 di Rumah Lumbung Krajan, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Rabu (18/9) siang. Turut hadir Forkopimda Kabupaten Malang, beberapa Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, Camat serta Forkopimcam Donomulyo.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan adat istiadat tersebut. Ia menyebut, kebudayaan yang sudah turun-temurun ini harus terus dilestarikan dan dijaga agar tidak sampai punah. Kegiatan ini juga bentuk rasa syukur masyarakat Kedungsalam atas nikmat dan karunia Allah SWT.
Perlu di ketahui bahwa Upacara Labuhan ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Desa Kedungsalam dan seluruh warga Kabupaten Malang. Dimana tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur, permohonan perlindungan, dan pengharapan agar senantiasa diberi keselamatan, kesejahteraan, serta kelancaran dalam menjalani kehidupan, terutama bagi para nelayan dan petani di kawasan pesisir ini. Labuhan Gunung Kombang juga merupakan bukti nyata bagaimana adat istiadat dan tradisi leluhur terus terjaga dan dipelihara di tengah perkembangan zaman.
Menurutnya, upacara ini merupakan bagian dari warisan budaya dan adat yang tidak terpisahkan dari sejarah. “Upacara Labuhan Gunung Kombang bukan sekadar ritual adat yang rutin dilaksanakan setiap tahun. Akan tetapi juga sebagai warisan budaya yang sarat akan nilai-nilai spiritual, kearifan lokal, serta tradisi leluhur yang telah diwariskan turun-temurun,” ujar Bupati Malang.
Selanjutnya, Bupati Malang mengajak seluruh masyarakat, pemerintah desa, dan para pemangku kepentingan untuk terus melestarikan tradisi ini serta mempromosikannya ke tingkat yang lebih luas. Keberadaan tradisi Labuhan Gunung Kombang tidak hanya harus dipertahankan sebagai warisan adat, tetapi juga harus dijaga agar menjadi ikon pariwisata budaya yang dapat menarik wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah.
“saya berharap agar acara ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan di antara kita semua, sehingga kita dapat bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan pesisir, serta menjaga keseimbangan antara tradisi, alam, dan pembangunan,” harap Bupati Malang. (Prokopim/gis)