Bupati Malang Terima Aspirasi Sopir Angkutan dan BEM Malang Raya

MALANG - Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M bersama Kapolres Malang dan Dandim 0818 Kabupaten Malang - Kota Batu menerima paguyuban sopir angkutan umum Kabupaten Malang yang tergabung dalam Organda Malang Raya di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (18/5) pagi. Pertemuan ini untuk menampung aspirasi para sopir dan membahas rencana tahap kedua bantuan sosial dari Pemerintah Kabupaten Malang bagi para sopir angkutan. Acara dilanjutkan dengan Penempelan Sticker Himbauan Pencegahan Covid-19.

Usai kegiatan, kepada awak media, Bupati Malang menjelaskan, para sopir angkutan ini menyampaikan aspirasi dan meminta bantuan terkait turut terdampak adanya wabah Covid-19 dan memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Malang Raya. Sementara Pemkab Malang bersiap memberikan bantuan sosial tahap kedua kepada masyarakat berupa 15 kg beras, 2 kg minyak goreng dan 1 kg telur ayam. Sedangkan, untuk mengurangi peredaran dan perpindahan manusia di dalam wilayah Kabupaten Malang pada masa PSBB ini, para sopir ini akan dibantu Pemkab Malang dengan catatan mereka stay at home, tidak perlu keluar dan tidak mengangkut penumpang.

''Jadi, para sopir angkutan ini setuju untuk stay at home sehingga moda transportasi ini juga benar-benar menjalankan stay at home. Daripada menarik penumpang di masa pandemi Covid-19 dan PSBB ini hanya mengangkut empat orang penumpang, seperti yang diceritakan mereka kemudian merugi. Daripada rugi, tidak perlu menarik atau mengangkut penumpang," jelas Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati.

Kemudian, ketika para sopir ini nantinya di rumah, disarankan bisa mencari penghasilan lain di luar sebagai sopir angkutan umum. Selain itu, Bupati yakin, anggota keluarga mereka dan para sopir ini juga memiliki bekerja selain sebagai sopir atau mata pencaharian lainnya. ''Tadi mereka bercerita, kalau di masa pandemi ini hanya mengangkut empat penumpang saja setiap narik angkutan atau mikrolet, hitung-hitungannya pasti rugi. Dapat uang dari penumpang Rp 20 ribu, kemudian bensinnya saja habisnya Rp 35 ribu, itu pasti tekor," terang Bupati.

Sementara itu, sebelum bertemu para sopir angkutan, Abah Sanusi lebih dahulu menerima BEM Malang Raya di Peringgitan. Disampaikan Bupati kepada awak media, bahwa BEM ingin membantu pemerintah dengan menjadi relawan dalam penerapan check point dan penyaluran bantuan sosial ke masyarakat di Kabupaten Malang. Disisi lain, Bupati mengevaluasi di hari kedua pelaksanaan PSBB diketahui tingkat ketaatan masyarakat Kabupaten Malang dalam menerapkan PSBB sudah mulai meningkat.

''Harapannya mudah-mudahan tidak ada penambahan lagi angka pasien Covid-19. Tetap 53 orang. Data dua pasien baru tambahan itu dikirim dari Sidoarjo. Mereka bekerja di Sidoarjo, sakit di Sidoarjo, KTP nya Kabupaten Malang, sehingga datanya masuk Kabupaten Malang. Sebenarnya hanya 51 orang sampai saat ini. Sedangkan, 19 pasien yang dirawat intensif oleh Pemkab Malang baik yang di safe house dan rumahnya masing-masing. Dijaga dan dirawat oleh tim medis agar tidak keluyuran kemana-mana dan menularkan virus ini ke lainnya," pungkasnya. (humas/poy)

Share this Post: